Urbanisasi Sebagai salah satu implikasi dari pertumbuhan penduduk
menjadi, salah satu factor dari kemiskinan. Harapan akan hidup lebih
baik yang dibawa dari daerah asalnya ke tempatnya yang baru. Namun di
tempatnya yang baru harapanya ternyata tidak juga terpenuhi. Akhirnya
ditempat baru ini hanya kemiskinan dan hidup yang tak terjamin dengan
penghasilan yang tidak tetap dan dibawah standar guna memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Hidup di daerah perkotaan seperti kota Jakarta ini tentu biaya hidup
yang dikeluarkan tidak murah, akhirnya orang hanya bisa berpikir
bagaimana caranya bertahan hidup dengan segala macam kebutuhan primer
dan sekundernya hari ini. Persoalan kebutuhan makanan, pakaian dan
tempat tinggal pun muncul sebgai masalah pertama untuk hidup
diperkotaan. Baru-baru penggusuran terhadap perumahan rakyat dilakukan
oleh Pemerintahan Daerah Jakarta. Ada baiknya kita mundur terlebih
dahulu,beberapa tahun yang lalu World Bank menyodorkan program tata kota
yaitu “ city without slumps”, disamping pemotongan subsidi publik
seperti BBM, pendidikan, etc guna mendapatkan pinjaman hutang luar
negeri. Program ini segera direspon oleh Pemda Jakarta dengan semangat
juang yang tinggi. Akhir tahun 2001 pun dijadwalkan sebagai waktunya
pelaksanaan program ini, mulai dari penggarukan becak yang dianggap
sebagai biang keladi kemacetan di Jakarta dan kemudian disusul oleh
penggusuran perumahan rakyat yang dianggap kumuh. Umumnya masyarakat
yang tinggal di kawasan perumahan ini adalah masyarakat yang mempunyai
status kemiskinan absolut [11] menurut Giddens. Program World Bank ini
ternyata dipakai oleh Pemda Jakarta guna menghilangkan perkampungan yang
menurut mereka dari sanalah segala macam bentuk kriminalitas itu
timbul. Kemiskinan yang dialami penduduk kota ini telah mengakibatkan
dicabutnya hak mereka untuk bertempat tinggal di kota metropolitan ini
oleh negara dimana dalm kondisinya agar mendapat pinjaman diri negara
luar, yang padahal belum tentu pinjaman yang mengatasnamakan rakyat itu
jatuh ketangan rakyat, karena korupsi sudah sedemikian akutnya di
pemerintahan negara ini.
Menurut saya penggusuran yang dilakukan ini merupakan salah satu factor kemiskinan tetap ada di kota Jakarta ini. Dengan dicabutnya hak asasi manusia untuk bertempat tinggal ini, warga kota Jakarta harus bekerja berkali-kali lipat lagi untuk memenuhi kebutuhan primer yang satu ini, padahal kehidupan sehari-hari kebutuhan primer yang lain belum tentu bisa tercukupi oleh penghasilan yang didapatkan.
Namun bisa juga berlaku sebaliknya, bahwa kemiskinan yang diderita orang-orang ini adalah karena ekslusi sosial dari negara dan kelas dalam masyarakat. Seperti yang saya ketahui bahwa penyediaan kebutuhan publik, seperti air minum, listrik, pendidikan, pekerjaan. Oleh negara tidak dilakukan, bahkan pengakuan sebagai penduduk kota ini pun tidak diberikan kepada mereka. Akibat dari hilangnya akses-akses seperti inilah yang juga menyebabkan kenapa kemiskinan masih saja tetap ada bahkan cenderung ke arah pemerataan kemiskinan.
0 comments:
Post a Comment